Inspirasi dan Motivasi

Kisah Harta Abdurrahman bin Auf yang Melimpah

Guru Sharing
January 02, 2024
0 Comments
Home
Inspirasi dan Motivasi
Kisah Harta Abdurrahman bin Auf yang Melimpah

Di sebuah pasar di kota Mekkah, seorang laki-laki tampak bersemangat menjual barang dagangannya. Dengan gesit ia melayani para pembeli yang berkerumun di tempat dagangannya. Laki-laki itu begitu sabar melayani mereka. Senyuman ramah tak pernah lepas dari bibirnya. Dalam waktu singkat, barang dagangannya habis terjual.

Laki-laki itu adalah Abdurrahman bin Auf seorang sahabat Rasulullah SAW. Beliau adalah salah satu sahabat Rasulullah SAW yang mulia dan termasuk kelompok yang paling awal masuk Islam. Bahkan, Abdurrahman bin Auf termasuk ke dalam sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga oleh Allah.

Bersama kaum muslimin yang lain, Abdurrahman bin Auf tiba di Madinah setelah melakukan perjalanan hijrah yang melelahkan dari tanah kelahiran mereka di Mekkah. Di Madinah, Rasulullah mempersaudarakan Abdurrahman bin Auf dengan seorang Ansar yang amat kaya bernama Sa'ad Ibnu Rabi'ah al-An shary. Kekayaan yang dimiliki Sa'ad berupa kebun yang amat luas. Dari hasil kebun itulah membuat Sa'ad menjadi salah satu orang terkaya di Madinah.

Sa'ad menawarkan salah satu hartanya kepada Abdurrahman bin Auf. Jika saja Abdurrahman mau tentu harta itu telah berada dalam genggamannya. Namun ia lebih memilih berusaha sendiri. Suatu hari, Abdurrahman terlibat percakapan dengan Sa'ad Ibnu Rabi'ah Al-Anshary.

"Saudaraku Abdurrahman, aku memiliki dua kebun yang sangat luas. Aku juga memiliki dua istri yang sangat cantik. Jika kau mau, pilihlah salah satu yang kau suka untukmu," ujar Sa'ad menawarkan kepada Abdurrahman dengan penuh keikhlasan.

"Terima kasih. Semoga Allah melimpahkan berkah-Nya kepada saudara, keluarga saudara, dan harta saudara. Saya hanya minta tolong kepada saudara, tolong tunjukkan letak pasar di Madinah", tolak Abdurrahman dengan halus.

Sa'ad Ibnu Rabi' segera menunjukkan pasar tempat jual beli. Abdurrahman pun segera pergi ke pasar dan berniaga di sana.

Ternyata pilihan Abdurrahman bin Auf adalah pilihan yang tepat, perniagaannya berlangsung dengan baik. Dalam waktu singkat ia dapat memperbesar perniagaannya. Abdurrahman dikenal sebagai pedagang yang sukses dan berhasil. Kehidupannya di Madinah pun begitu makmur.

Dengan hartanya yang berlimpah, Abdurrahman bin Auf tak pernah ketinggalan menginfakkan hartanya, bahkan dia selalu yang paling banyak di antara sahabat rasulullah yang lain. Abdurrahman pun tidak hanya dikenal sebagai pedagang yang sukses tapi juga sahabat yang banyak berderma. 

Salah satu kunci keberhasilan Abdurrahman bin Auf yang tak pernah ditinggalkan olehnya adalah selalu mendawamkan Sholat Dhuha. Abdurrahman bin Auf selalu melaksanakan Sholat Dhuha sebelum berangkat ke pasar. Tak terhitung, sudah berapa sering Abdurrahman melaksanakan Sholat Dhuha dan menginfakkan hartanya. Abdurrahman teringat ketika pada suatu kesempatan di mana ia menginfakkan hartanya, sebuah doa didapatnya dari Rasulullah.

"Semoga Allah melimpahkan berkah-Nya terhadap harta yang engkau berikan dan harta yang engkau tinggalkan untuk keluargamu", ujar Rasulullah. Sejak itu, hartanya semakin berlimpah dan selalu diberkahi Allah. Berapapun harta yang ia infakkan, harta harta yang lain segera datang kepadanya, bahkan jumlahnya jauh lebih banyak. Semakin hari, perniagaan yang dilakukan Abdurrahman bin Auf semakin berkembang dan besar. Ia pun menjadi orang terkaya di Madinah. Kafilah dagangannya hilir mudik dari Mekkah ke Madinah mengangkut barang-barang dagangan. Mulai dari gandum, tepung, minyak, pakaian, dan segala kebutuhan penduduk lainnya.

Suatu hari, kota Madinah yang biasanya aman tenteram dikejutkan oleh suara gemuruh yang begitu ramai. Bumi seakan bergetar. Di sepanjang jalan, pasir-pasir berterbangan dan debu bergumpal-gumpal, penduduk Madinah menyangka bahwa angin ribut yang datang. Namun, ketika mereka memperhatikan lebih lanjut, ternyata suara iringan unta kafilah dagang yang sangat panjang dan penuh dengan muatan dagangan milik Abdurrahman bin Auf.

Suara ramai itu terdengar pula oleh Aisyah Ra, "Suara apa yang hiruk pikuk itu?", tanya beliau kepada seseorang.

"Itu suara iringan tujuh ratus ekor unta milik Abdurrahman bin Auf". Mendengar itu, betapa takjubnya Aisyah. Dia teringat pada apa yang pernah Rasulullah katakan tentang Abdurrahman bin Auf. "Saya pernah mendengar Rasulullah bersabda, Abdurrahman bin Auf akan masuk ke surga dengan merangkak", ujar Aisyah.

Saat disampaikan kepadanya tentang perkataan Aisyah tersebut, Abdurrahman bin Auf meninggalkan dagangannya dan langsung menemui Aisyah. "Wahai Ummahatul Mukminin, engkau telah mengingatkanku pada suatu hadist yang tak pernah kulupakan. Untuk itu aku berharap engkau mau menjadi saksi, bahwa seluruh kafilah daganganku yang baru tiba itu aku persembahkan di jalan Allah."

Itulah sepenggal kisah kesuksesan dan kedermawanan Abdur rahman bin Auf. Dengan rajin Sholat Dhuha, bersedekah, dan bekerja keras dalam waktu singkat ia berhasil menjadi orang yang paling kaya di kota Madinah.

Blog authors

No comments