Home
Inspirasi dan Motivasi
Tips
RAHASIA SHOLAT KHUSYUK
"Ya Allah, Ya Qadir, ibadah Sholat Tahajudku belum terasa sempurna. Tolong hadirkan hatiku, mohon kuasakan diriku untuk khusyuk agar ibadah Sholat Tahajud terasa nikmat" 

Inilah permohonan yang senantiasa terpatri dalam diriku dan diri kalian para pecinta Tahajud. Sebuah keinginan yang kuat untuk menjadikan ibadah Tahajud penuh kekhusyukan. 

Kekhusyukan merupakan ketinggian seseorang saat sedang beribadah. Dengan khusyuk, seseorang akan dapat menikmati manisnya iman dan lezatnya ibadah kepada Allah. 

Berikut ini beberapa tips yang dapat membantu kita untuk khusyuk dalam Sholat : 

1. Hindarilah Takbir Orang-Orang Dusta 

Takbiratul ihram merupakan kunci masuk kita untuk menghadap kepada Raja dari segala Raja yang menciptakan alam semesta langit dan bumi dan segala isinya, penunjuk jalan keperluan makhluk kepada penciptanya, dan sebagai pengakuan akan kebesaran Tuhan dan kehinaan diri sebagai makhluk yang lemah, yaitu melalui kalimat "Allahu Akbar." Maksud dari kalimat ini adalah Allah Maha Besar dari segala sesuatu. 

Dengan mengucap kalimat ini, serta-merta dunia mengecil dan terus mengecil hingga kembali kepada asal dan hakikatnya. Dunia menurut pandangan kita pada saat itu sama dengan pandangan Allah terhadapnya, yaitu tidak sebanding jika dibandingkan dengan sayap nyamuk sekalipun.

Hayatilah makna ini dengan sepenuh hati kita di setiap takbir yang kita ucapkan. Bila kita lupa berdiri kemudian rukuk, kita akan tergugah dengan suara Allahu Akbar sebagai peringatan kepada kita akan keharusan jujur terhadap diri kita dan keharusan keselarasan hati kita dengan apa yang diucapkan oleh lisan kita. Apabila kita lalai dalam sujud kita kemudian kita bangun darinya, suara Allahu Akbar kembali menggugah kita untuk membangunkan kita supaya membesarkannya, keluar dari lisan kita dan masuk ke dalam telinga kita dan selanjutnya merasuk ke dalam hati kita.

Tidakkah kita merasa malu bila memulai hari dengan berdusta kepada Allah? Kita masuk ke dalam sholat dan memulainya dengan Allahu Akbar, sedangkan dusta dalam pengakuan. Selanjutnya kita membaca doa iftitah, sholat, dan mengucap janji bahwa "Aku hadapkan wajahku kepada Tuhan Pencipta langit dan bumi" tetapi sesudahnya kita dikendalikan oleh syahwat, kesenangan adalah kiblat kita, lalai adalah kendaraan kita, serta hawa nafsu adalah tuhan kita.

Wahai saudaraku, apabila kita ingin khusyuk dalam setiap sholat yang kita kerjakan, mulailah sholat kita dengan niat dan takbir yang sebenar-benarnya.

2. Sholatlah seperti Orang yang Berpamitan

Cara kedua untuk mencapai kekhusyukan dalam sholat adalah menjadikan sholat yang kita kerjakan seolah-olah sholat kita yang terakhir. Nabi Muhammad SAW. bersabda kepada Abu Ayyub : "Apabila kamu berdiri saat sholat, sholatlah kamu seperti sholat orang yang berpamitan." (HR. Ahmad dan Ibnu Majah) Nabi Muhammad SAW. berpesan kepada Abu Ayyub dan kepada semua umatnya, termasuk kita dengan kalimat: Kerjakanlah sholatmu, sedangkan kamu merasakan maut membayangimu dan napas malaikat maut bersahut-sahutan dengan napasmu yang hampir saja mencabut rohmu begitu kamu selesai mengucapkan salam. Mengingat pentingnya pesan ini, Nabi Saw. mengulanginya, tetapi kali ini ditujukan kepada sahabat Anas r.a. Nabi Muhammad SAW. bersabda kepadanya:

"Ingatlah kematian saat kamu sholat karena sesungguhnya apabila seseorang mengingat mati ketika ia sholat, dia benar benar akan mengerjakannya dengan baik." (HR. Ad-Dailami)

3. Lakukanlah Bacaan dengan Tartil

Cara mencapai kekhusyukan dalam Sholat selanjutnya adalah dengan membaca semua bacaan sholat secara tartil. Hal ini merupakan perintah Allah kepada Nabi Muhammad dan juga kita semua hamba-Nya melalui surah Al-Muzammil ayat ke-4.:

"Dan bacalah Al-Quran itu dengan perlahan-lahan." 
(QS. Al-Muzammil : 4) Oleh karena itu, Nabi Muhammad Saw. Selalu membaca ayat-ayat dan bacaan sholat dengan jelas dan gamblang huruf-hurufnya. Bacaan tartil dapat lebih memacu diri dan hati untuk bertafakkur dan khusyuk. Berbeda halnya dengan bacaan yang dilakukan dengan cepat dan tergesa-gesa.

4. Merenungkan Makna dan Bereaksi

Barangsiapa yang ingin sampai di pantai kekhusyukan, maka dia harus mau mengarungi lautan renungan (tadabbur) dan menyelam ke dalam sungai air mata.Tangisan hati adalah merenungkan makna bacaan yang mewariskan rasa takut kepada Allah.
Tangisan hati pasti melahirkan tangisan air mata. Untuk itu, apabila kita diberi rezeki rasa takut ini, bergembiralah karena kita hampir sampai ke tujuan kita, yaitu kekhusyukan.

Salah satu cara agar mampu merenungkan makna ayat yang dibaca adalah dengan mengulang-ulang, sebagaimana yang telah dilakukan oleh Rasulullah SAW. Sesungguhnya, beliau pernah melakukan qiyamullail hanya dengan membaca satu ayat yang di ulang-ulangnya sampai fajar terbit. Ayat tersebut adalah firman Allah SWT surah Al-Maidah ayat 118:

"Jika Engkau menyiksa mereka, maka Sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba Engkau, dan jika Engkau mengampuni mereka, maka Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS. Al-Maidah : 118)

5. Realisasikanlah Makna Sholat

Cara terakhir untuk dapat menggapai kekhusyukan dalam Sholat adalah merealisasikan makna Sholat. Mulai dari wudhu hingga salam. Karena setiap perbuatan yang berkenaan dengan sholat melambangkan makna dan mempunyai tujuan serta isyarat. Berikut ini beberapa bagian/gerakan sholat yang memilki makna yang dalam.

Wudhu berarti keikutsertaan langit bersama kita dan mencurahkan percikan airnya kepada kita dengan pengertian kesucian, ketinggian, dan keluhuran. Wudhu juga berarti melenyapkan kotoran debu dosa. Karenanya, wudhu mempunyai makna kesucian lahir dan batin secara bersamaan. Air yang digunakan adalah untuk menyiram pohon kekhusyukan.

Menghadap kiblat melambangkan pengertian berpaling dari selain-Nya. Demikian pula halnya dengan hati, hati tidak menghadap kepada Allah kecuali dengan berpaling dari selain-Nya.

Berdiri melambangkan berhenti di hadapan Allah tanpa penghalang dan penerjemah. Ini sebagai latihan untuk pemberhentian yang lebih berat kelak di hari semua manusia di hadapkan kepada-Nya (hari kiamat).

Sujud melambangkan kerendahdirian kita. Ini karena anggota tubuhnya yang paling mulia (dahi) diletakkan pada sesuatu yang paling hina, yaitu tanah. Ini melambangkan pengakuan rendah diri dan merasa hina manusia di hadapan Allah.

Demikian beberapa hal yang bisa kita jadikan pelajaran agar kita bisa melaksanakan sholat dengan khusyuk. Yakinlah, bahwa Sholat bukan hanya rutinitas untuk menyembah yang maha tinggi. Tapi lebih dari itu adalah sebagai wujud ketundukan dan keikhlasan kita kepada Allah SWT.  Semoga bermanfaat. 🙏🏻

Blog authors

No comments