Home
Inspirasi dan Motivasi
Sholat
RAHASIA SHOLAT SUBUH

Pantaslah di sana kehidupan masyarakatnya makmur, relatif aman dan harga kebutuhan hidup stabil sejak puluhan tahun yang silam. Misalnya harga telur, apel, ayam, pisang dan udang tetap tidak berubah sama dengan saat ini.

Saking sayangnya Rasulullah SAW. kepada pengikutnya, sampai beliau berdoa: "Ya Allah berkahilah umatku selama mereka senang bangun Subuh" (HR Tirmidzi, Abu Daud, Ahmad dan Ibnu Majah).

Dan dalam hadits lain beliau menjamin bila orang senang bangun Subuh maka rezeki dan hidupnya akan berkah seperti sabda Rasulullah SAW: "Berpagi - pagilah kamu mencari segala keperluan atau hajat, karena sesungguhnya diwaktu pagi itulah terdapat berkah".(HR Imam Ath-Thabrani dan Al-Bazzar)

Kenapa maka Sholat Subuh itu memperoleh perhatian utama? Sebab Allah SWT sendiri telah menegaskannya dalam Al Quran: "Dan (dirikanlah pula Sholat Subuh). Sesungguhnya Sholat Subuh itu disaksikan (oleh malaikat)". ( Al lsra (17) ayat 78 ).

Dibalik pelaksanaan Sholat Subuh, tersimpan rahasia yang menakjubkan. Banyak permasalahan yang bila dirunut, bersumber dari pelaksanaan Sholat subuh yang disepelekan. ltulah sebabnya, para sahabat Nabi SAW berusaha sekuat tenaga agar tidak kehilangan waktu emas itu. Pernah suatu ketika mereka terlambat Sholat Subuh dalam penaklukkan Benteng Tsatar. "Tragedi" ini membuat sahabat semisal Anas bin Malik selalu menangis bila mengenangnya.

Menurut sejarah, kejayaan lahir dan batin umat Islam zaman dahulu karena mereka yang melaksanakan Sholat Subuh seperti yang ditakutkan oleh penguasa Yahudi di atas yaitu jemaahnya sama seperti Sholat Jum'at. Pada zaman salafus sholih, masjid-masjid selalu penuh sesak dengan orang-orang yang menunaikan Sholat Subuh seperti tidak ada bedanya dengan saat mereka menunaikan Sholat Jum'at. Keadaan ini masih terlihat di tanah suci Mekkah dan Madinah saat ini.

Sholat Subuh memang merupakan tolok ukur keimanan seseorang. Jika ada seorang mukmin-walaupun ia jago puasa, tilawah Al Quran, berzikir atau bahkan ia seorang Dai sekalipun, namun ia masih merasa berat untuk bangun menghadiri Sholat Subuh berjemaah di masjid (bagi laki-laki), maka ia harus banyak bermuhasabah, jangan­ jangan ia termasuk dalam katagori sabda Rasulullah SAW. :

"Sholat yang paling berat bagi orang-orang munafik adalah Sholat lsya dan Sholat Subuh" (HR. Ahmad)

Apabila beliau meragukan keimanan seseorang maka Nabi SAW, akan menelitinya pada saat sholat subuh. Apabila beliau tidak mendapati orang tadi sholat subuh, maka benarlah apa yang beliau ragukan dalam hati.

Ubai bin Ka'ab berkata : 

"Rasulullah SAW pernah Sholat Subuh, kemudian berkata, 'Apakah kalian menyaksikan bahwa si Fulan Sholat?' Mereka menjawab, 'Tidak'. Beliau berkata lagi, 'Si Fulan?'. Mereka menjawab, 'Tidak '. Maka Nabi Muhammad SAW berkata: "Sesungguhnya dua Sholat ini (Subuh dan lsya) adalah Sholat yang berat bagi orang-orang munafik.

Sesungguhnya, apabila mereka mengetahui apa yang ada dalam Sholat subuh dan isya, maka mereka akan mendatanginya, sekalipun dengan merangkak. (HR. Ahmad dan An-Nasai)

Ibnu Umar ra. pun berkata: "Ketika kami tidak melihat seseorang dalam Sholat Subuh atau Isya, kami langsung berperasangka buruk kepadanya." Dan ujar Imam Malik lagi : "Batas antara kita dengan orang­ orang munafik adalah menghadiri Sholat Isya dan Subuh, sebab orang-orang munafik tidak sanggup menghadiri kedua Sholat tersebut".

Dilain waktu Rasulullah SAW usai memimpin Sholat Subuh, Beliau tidak melihat Ali bin Abi Thalib RA. Khawatir menantunya ini sakit, beliau langsung menuju rumahnya.

Ketika bertemu dengan Siti Fatimah, mendapat penjelasan bahwa saking asyiknya Ali, suaminya beribadah malam, maka Sholat Subuh dilakukan di rumah. Rasulullah SAW kemudian berkata : "Sholat Subuh yang dilakukan secara berjama'ah (di masjid), lebih bagus daripada ibadah yang dilakukan seseorang sepanjang malam di rumah".

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim bahwa Rasulullah SAW telah bersabda: "Barangsiapa yang melaksanakan Sholat Isya secara berjama'ah, maka ia seperti Sholat malam separuh malam. Dan barangsiapa yang melaksanakan Sholat Subuh secara berjama'ah, maka ia seperti Sholat malam satu malam penuh".

Sehingga lbnu Umar ra. pun menegaskan: "Sungguh, aku bisa melaksanakan Sholat Subuh secara berjamaah, itu lebih aku sukai daripada Sholat malam semalam suntuk".

Sudah pasti yang paling baik adalah istiqomah Sholat malam di rumah sesuai kemampuan dan ditutup dengan Sholat Subuh secara berjama'ah di masjid.

Semoga motivasi ini dapat memicu kita untuk senantiasa bisa menjaga Sholat Subuh secara berjamaah, lebih semangat dan juga tekun dalam melakukan nya tidak hanya itu saja, bahkan dapat juga menularkannya kepada saudara-saudara kita yang lainnya.

Blog authors

No comments