Inspirasi dan Motivasi

KISAH NYATA KEAJAIBAN DAN KEBERKAHAN SHOLAT TEPAT WAKTU

Guru Sharing
January 02, 2024
0 Comments
Home
Inspirasi dan Motivasi
KISAH NYATA KEAJAIBAN DAN KEBERKAHAN SHOLAT TEPAT WAKTU

HIKMAH 1

Saya mengenal seorang bapak yang bekerja di bengkel. Beliau memiliki kebiasaan selalu sholat diawal waktu. Begitu adzan terdengar beliau selalu mengajak semua teman-temannya untuk menyegerakan sholat lima waktu.

Menurut pengalamannya sholat tepat waktu membawa keberkahan dalam hidupnya. Keberkahan itu adalah kemudahan-kemudahan dalam menjalani hidup ini.

Siang itu beliau bertutur, "Saya membiasakan diri untuk selalu sholat tepat waktu. Memang banyak orang yang mengatakan bahwa sholat tepat waktu memudahkan kita mendapatkan rezeki, saya senantiasa mendapatkan rezeki dalam bentuk uang saja, tapi juga dalam bentuk yang lain. Oleh karena itu saya selalu membiasakan diri berdoa untuk mendapatkan keberkahan dalam hidup ini."

Alhamdulilah setelah saya membiasakan diri untuk Sholat tepat waktu, apapun yang saya menjadi niat akan selalu dapat terpenuhi.

Misalnya saya pernah ingin sekali makan ayam goreng tepung, saya sudah berusaha untuk titip kepada tetangga saya yang biasa beli tapi ya karena memang bukan rezeki pada hari itu dia beli. Ya, dalam hati saya berkata: "Ya. Allah saya ingin sekali makan ayam goreng tapi kok nggak ada yang bisa saya titipi untuk beli ya?"

Subhanallah lewat Maghrib anak saya yang ke-2, dia ke bengkel dengan membawa ayam Kentucky dalam jumlah yang cukup banyak. Saya langsung menangis ya Allah memang hanya Allah yang dapat menjawab semua keinginan kita.

Bukan itu saja banyak kemudahan yang saya dapatkan setelah saya membiasakan diri Sholat lima waktu tepat pada waktunya. Dari anak saya yang mau masuk pesantren tanpa disuruh, pindah kontrakan bengkel yang lebih baik dan masih banyak keberkahan lainnya. Untuk membiasakan diri itu memang susah tapi kalau sudah menjadi kebutuhan akan semakin mendarah daging, lnsya Allah kita akan mendapatkan manfaatnya. ltulah keberkahan saya menjalankan Sholat tepat waktu. Begitulah beliau bertutur pada saya.

Mari saudaraku ringankan kaki untuk melangkah menuju ketepatan Sholat pada waktunya. Sekaligus berjama'ah dan di masjid. Di jamin bonus pahala 27x lipat. Mau?

"Jadikanlah sabar dan Sholat sebagainya penolongmu, dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk" (QS. Al­ Baqarah : 45)

{next}

HIKMAH 2.

lni hikmah hamba Allah yang selalu menjaga sholat diawal waktu. Apa yang terjadi? Dengan menjaga sholat wajib di awal waktu ternyata dia mendapatkan keberkahan yang tidak pernah terbayang sebelumnya.

Sahabat kita yang satu ini, profesi awalnya adalah sopir angkot. Setiap hari dia menyupir angkot dengan sistem setoran ke majikan. Setor karena angkotnya punya orang lain.

Nah suatu hari, majikannya bangkrut. Karena semakin mahalnya harga bensin. Akhirnya sahabat saya ini katakanlah Udin, dia jadi tidak punya mata pencaharian. Karena angkot majikannya sudah dijual. Karena Udin bukan tipe orang yang gampang putus asa, akhirnya dia mencari pekerjaan lain. Dipilihlah becak sebagai jalan ikhtiarnya.

Tidak ada yang istimewa dari kehidupan sehari­ harinya. Pagi-pagi pergi dari rumah mencari penumpang, sore pulang. Setiap hari seperti itu. Namun setelah dicermati, tenyata ada satu hal yang membuat Udin berbeda dari abang becak lainnya, bahkan dari kebanyakan kita. Udin selalu menjaga Sholat diawal waktu, dan selalu dia lakukan di Masjid.

Dimana dia berada selalu menyempatkan bahkan memaksakan Sholat diawal waktu. Setiap mendekati waktu sholat, jika tidak ada penumpang dia akan mangkal di tempat yang dekat dengan masjid. lya mendekati masjid.

Pokoknya dia tidak pernah ketinggalan Sholat wajib awal waktu bahkan selalu berjama'ah di masjid. Dan tenyata itu sudah berlangsung lebih dari dua tahun. Ternyata istri dan ketiga putrinya pun begitu, mereka selalu sholat diawal waktu, meskipun berada di rumah.

Singkat cerita, suatu hari ketika Udin sedang mangkal di salah satu hotel berbintang. Ada seorang ibu turun dari mobil Merci tiba-tiba mendekati Udin dan meminta untuk diantar ke salah satu tempat perbelanjaan di kawasan alun-alun kota Bandung.

Ketika si lbu itu bilang minta diantar memakai becak Udin malah balik nanya. "Engga salah Bu naik becak?"

"Engga Bang, jalanan macet, biar mobil disimpan di hotel aja, sekalian sopir saya istirahat," jawab si lbu.

Maka diantarlah si lbu tadi ke pusat perbelanjaan yang dia minta. Udin pun mengayuh becak masih dalam keadaan kaget. Ketika mendekati alun-alun Bandung, terdengarlah suara adzan dzuhur dari Masjid Raya Jawa Barat.

Udin langsung belokkan becak ke pelataran parkir Masjid. Si lbu pun heran dengan apa yang Udin lakukan.

"Bang kok berhenti disini?" kata si lbu.

"lya Bu, udah adzan, Allah udah manggil kita buat Sholat."

"Saya mau Sholat dulu. lbu turun disini aja, tokonya udah dekat koq, di belakang masjid ini. Biar Bu ga apa apa GA USAH BAYAR."

"Tanggung Bang, lagian saya takut nyasar," kata si lbu.

"Kalo lbu mau saya antar saya Sholat dulu, ya, Bu."

Setelah selesai Sholat Udin pun kembali menuju ke becaknya. Ternyata si lbu dan asistennya masih nunggu di becak. Diantarlah si lbu tadi ke pusat perbelanjaan di belakang Masjid Raya. "Bang tunggu disini ya, ntar antar lagi saya ke hotel," kata si lbu.

"iya Bu, tapi kalo lbu balik lagi kebecak pas adzan ashar, ibu tunggu dulu disini, saya jalan kaki ke masjid."

Singkat cerita si lbu kembali ke becak jam 15.30. Kemudian di becak dia nanya dimana Udin tinggal.

Si lbu penasaran dengan kebiasaan Udin, demi sholat diawal waktu berani meninggalkan penumpang di becak, ga peduli dibayar atau tidak.

"Bang, saya pengen tau rumah abang," kata si lbu.

"Waduh emangnya kenapa Bu?" tanya Udin kaget.

"Saya pengen kenal sama keluarga abang," kata si lbu.

"Jangan Bu, rumah saya jauh. Lagian di rumah saya engga ada apa-apa."

Si lbu terus memaksa. Akhirnya setelah menunggu si lbu sholat jamak dzuhur dan ashar di hotel, mereka pun pergi menuju rumah Udin.

Tapi kali ini Udin pake becak, si lbu mengikuti di belakangnya pake mobil Merci terbaru.

Setibanya di rumah kontrakan Udin, si lbu kaget, karena rumahnya sangat kecil. Tapi kok berani tidak dibayar demi Sholat.

Mungkin karena penasaran si lbu nanya. "Bang koq berani engga dibayar?"

"Rezeki itu bukan dari pekerjaan kita Bu, rezeki itu dari Allah, saya yakin itu. Makanya kalo Allah manggil kita harus datang."

"Hayya 'alalfalaah ... kan jelas Bu. Marilah kita menuju kemenangan, kesejahteraan, kebahagiaan. Saya ikhtiar udah dengan narik becak, hasilnya gimana Allah. yang penting kitanya takwa ke Allah ya kan Bu?" kata Udin.

"Saya yakin janji Allah di QS At-Talaq 2-3." kata Udin. Si lbu pun terdiam sambil meneteskan air mata.

Setelah dikenalkan dan ngobrol dgn keluarga Udin si lbu pun pamit. Sambil meminta Udin mengantarkannya kembali minggu depan.

"lnsya Allah saya siap Bu," kata Udin. Si lbu pun pamit sambil memberi ongkos becak ke lstrinya Udin. Setelah si lbu pergi ongkos becak yang dimasukan kedalam amplop dibuka oleh Udin. Ternyata isinya satu juta rupiah. Udin dan keluarganya pun kaget dan bersyukur atas apa yang telah Allah berikan melewati si lbu tadi.

Seminggu kemudian Udin mendatangi hotel tempat si lbu menjanjikan. Setelah bertanya ke satpam, Udin tidak diperbolehkan masuk. Satpam engga percaya ada tamu hotel bintang lima janjian sama seorang tukang becak. Udin ga maksa, dia kembali ke becaknya.

Nah, itu pula yang sering kita lakukan, seringkali kita melihat orang dari penampilannya. Padahal Allah tidak melihat pangkat, jabatan, pekerjaan, harta, warna kulit kita. Allah hanya melihat ketakwaan kita. Karena penasaran Udin ga masuk-masuk ke Lobby Hotel, akhirnya si lbu keluar, dan melihat Udin sedang tertidur di becaknya.

"Bang, kenapa engga masuk?" Tanya si lbu sambil membangunkan Udin.

"Ga boleh sama satpam Bu," jawab Udin.

"Bang, kan kemarin abang yang ngajak saya jalan­ jalan pake becak. Sekarang giliran saya ngajak abang jalan-jalan pake mobil saya," kata si lbu.

"Lah, lbu ini gimana sih, katanya mau saya antar ke toko lagi," kata Udin.

"lya mau diantar tapi bukan ke toko bang," kata si lbu diawal waktu.

Setelah diajak naik mobil Merci nya si lbu, Udin pun menolaknya, karena dia merasa kebingungan.

"Mau dibawa kemana saya Bu ?"

"Udah saya pake becak saya aja, ngikut di belakang mobil lbu. Engga pantes saya naik mobil sebagus itu," kata Udin.

"Lagian becak saya mau ditaro dimana?"

Namun setelah dibujuk oleh sopir dan asisten si lbu, Udin pun mau ikut naik mobil. Becaknya dititip di parkiran belakang hotel.

Berangkatlah mereka dari hotel. Masih dengan rasa penasaran Udin pun bertanya, "mau kemana sih Bu?"

Di salah satu kantor Bank Syariah, mereka pun berhenti. "Bang, pinjem KTP nya ya", kata asisten si lbu.

"Waduh apalagi nih?" pikir Udin.

"Buat apa Neng? Koq saya diajakin ke Bank, trus KTP buat apa?", kata Udin heran.

Akhirnya asisten si lbu menjelaskan, bahwa ketika minggu lalu mereka diantar Udin belanja, si lbu mendapatkan sebuah pelajaran. Pelajaran hidup yang sangat mendalam. Dimana seorang abang becak dengan kehidupan yang pas-pasan tapi begitu percaya kepada janji Allah.

Sementara si lbu yang merupakan seorang pengusaha besar dan suaminya pun pengusaha, selama ini kadang ragu pada janji Allah. Seringkali, akibat kesibukan mengurus usaha, belanja, meeting dll, dia menunda-nunda Sholatnya. Bahkan tidak jarang lupa Sholat.

"Nah sejak minggu lalu setelah pulang dari Bandung, lbu mulai merubah kebiasaannya. Dia selalu berusaha sholat awal waktu", kata asisten.

Saat pulang ke kotanya, suaminya pun heran dengan perubahan si lbu. Padahal dia juga punya kebiasaan yang sama dengan istrinya. Setelah diceritakan asal mula perubahan itu, suaminya pun menyadari, bahwa selama ini mereka salah. Terlalu mengejar dunia. Oleh karena itu lbu dan suaminya ingin menghadiahi abang Udin untuk berangkat haji. Mendengar akan DIBERANGKATKAN IBADAH HAJI. Udin pun sujud syukur.

Sambil meneteskan air mata tidak henti-hentinya Udin mengucap syukur kepada Allah.

"lni bukan dari saya dan suami saya, ini dari Allah melalui perantaraan saya," kata si lbu.

Setelah itu kehidupan Udin semakin membaik. Dia sudah memiliki rumah sendiri, walaupun nyicil. Yang tadinya dia seorang supir angkot dan abang becak, sekarang dia jadi pemilik angkot dan sudah berhaji.

Subhanallah, Alhamdulillah 

Sampai saat ini Udin masih terus menjaga Sholat awal waktu, maIah semakin yakin dengan janji Allah. Cerita ini merupakan KISAH NYATA, meskipun ada beberapa penambahan dan pengurangan dalam penuturannya.

Sahabat, .. poin dari cerita ini adalah ketika Allah berkehendak, semuanya akan menjadi nyata. Mari kita jaga sholat diawal waktu, untuk mendapatkan keberkahan dari-Nya. Yakinlah Allah selalu menjaga hamba-hamba Nya yang bertakwa.



Blog authors

No comments